Pantai Tanjung Papuma berpasir putih dengan rimbunan pepohonan yang ada di sekitar tepi pantai.
Sebagai tempat wisata alam memang cukup menarik dan menantang untuk tempat rekreasi keluarga maupun acara kekeluargaan tempat kerja. Karena tempatnya di tepi hutan dan juga adanya tempat penginapan yang cukup mumpuni dan tersedianya tim outbond yang siap membantu mengadakan kegiatan untuk mengakrabkan diri dengan alam dan sesame rekan kerja.
Tanjung Papuma bukan sekedar tempat wisata, tetapi juga merupakan tempat belajar bagi yang tertarik akan dunia fosil kelautan. Di tempat ini, terutama di tebing dan bebatuan banyak ditemukan fosil kerang dan ikan yang masih terjaga dengan baik dan belum tersentuh tangan-tangan jail. Rupanya pengelola juga belum mengetahui akan potensi ini, dilihat dari keberadaan fosil-fosil yang masih berserakan di bawah tebing dan tepi pantai.
Perlu diketahui, untuk menuju ke Tanjung Papuma kita tidak bisa menggunakan bis besar mengingat jalannya yang sempit dan menikung tajam serta menanjak curam sekitar 45 – 50 derjatat. Namun pihak pengelola telah menyediakan kendaraan ojek bagi mereka yang terlanjur naik bis besar. Tentu saja harus membayar tersendiri di luar harga karcis masuk seharga Rp 12.500,- per orang.
Satu hal yang masih perlu diperhatikan oleh pengelola adalah tentang kebersihan lingkungan. Memasuki Tanjung Papuma pengelola berpesan kepada pengunjung untuk meninggalkan kenangan dan bukan sampah. Namun tempat sampah yang tersedia kurang mencukupi dengan pantai yang bisa dikunjungi lebih dari tiga ribu pengunjung pada hari libur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar